Pages

Search

Friday 13 August 2010

Kebijaksanaan Yudhisthira

Sang Yaksha bertanya : "Apa yang menyebabkan matahari bersinar setiap hari?"
Yudhishthira menjawab : "Kuasa Brahma."

Sang Yaksha bertanya : "Apa yang menyelamatkan seseorang dari mara-bahaya?
Yudhishthira menjawab : "Keberanian adalah juru selamat seseorang dari mara-bahaya."

Sang Yaksha bertanya : "Dengan mempelajari ilmu pengetahuan apa, seseorang bisa menjadi bijak?"
Yudhishthira menjawab : "Bukan dengan mempelajari sastra, seseorang dapat menjadi bijak. Tetapi dengan mendekatkan diri pada yang Maha Kuasa barulah seseorang dapat menjadi bijak."

Sang Yaksha bertanya : "Apa yang lebih mulia dari bumi?"
Yudhishthira menjawab : "Seorang ibu yang membesarkan anak-anak yang dilahirkannya lebih mulia dari bumi."

Sang Yaksha bertanya : "Apa yang lebih tinggi dari langit?"
Yudhishthira menjawab : "Seorang Ayah."

Sang Yaksha bertanya : "Apa yang lebih cepat dari angin?"
Yudhishthira menjawab : "Pikiran."

Sang Yaksha bertanya : "Apa yang lebih rapuh dari jerami kering?"
Yudhishthira menjawab : "Hati yang sedih."

Sang Yaksha bertanya : "Apa yang menemani seorang pengelana?"
Yudhishthira menjawab : "Belajar."

Sang Yaksha bertanya : "Siapa teman seseorang yang tinggal di rumah?"
Yudhishthira menjawab : "Seorang istri."

Sang Yaksha bertanya : "Siapa yang menemani seseorang dalam kematian?"
Yudhishthira menjawab : "Dharma. Hanya Dharma yang menemani seseorang dalam perjalanannya di alam baka."

Sang Yaksha bertanya : "Kapal apa yang terbesar?"
Yudhishthira menjawab : "Dunia, yang menampung segala makhluk hidup yang tinggal di atasnya adalah kapal terbesar."

Sang Yaksha bertanya : "Apa itu kebahagiaan?"
Yudhishthira menjawab : "Kebahagiaan adalah hasil dari perbuatan baik."

Sang Yaksha bertanya : "Apa yang harus ditinggalkan seseorang agar ia dicintai semua orang?"
Yudhishthira menjawab : "Harga diri, dengan meninggalkannya maka seseorang akan dicintai semua orang."

Sang Yaksha bertanya : "Kehilangan apa yang menimbulkan kebahagian dan bukan kesedihan?"
Yudhishthira menjawab : "Amarah, dengan menghilangkan amarah, kita tidak lagi akan mengalami derita kesedihan."

Sang Yaksha bertanya : "Dengan menghilangkan apa seseorang dapat menjadi kaya?"
Yudhishthira menjawab : "Nafsu, dengan membuang itu maka seseorang akan memperoleh kemakmuran."

Sang Yaksha bertanya : "Apa yang dapat membuat seseorang menjadi brahmana? Apakah itu kelahiran, perbuatan baik, atau belajar? Jawab dengan tegas."
Yudhishthira menjawab: "Kelahiran dan belajar tidak bisa membuat seseorang menjadi brahmana. Hanya perbuatan baik yang bisa. Sepandai apapun seseorang, dia tidak akan bisa menjadi brahmana selama dia masih menjadi budak terhadap sifat-sifat buruknya. Walaupun seseorang pandai dalam pengetahuannya mengenai 4 Veda, perbuatan buruknya menjatuhkannya ke kasta yang lebih rendah."

Sang Yaksha bertanya : "Apakah keajaiban dunia yang terbesar?"
Yudhishthira menjawab : "Setiap hari, manusia melihat peristiwa kematian, tetapi mereka yang masih hidup tetap berusaha mencari cara untuk dapat hidup kekal. Hal ini adalah merupakan keajaiban yang terajaib."

Dan demikian, Sang Yaksha mengajukan pertanyaan-pertanyaan serta Yudhisthira menjawab seluruh pertanyaan tersebut.

Pada akhirnya Sang Yaksha bertanya : "Oooh Raja, salah satu dari saudaramu dapat dibangkitkan pada saat ini. Siapa yang kau kehendaki untuk dibangkitkan? Dia akan kembali hidup."
Yudhishthira berpikir sesaat dan kemudian menjawab : "Biarlah saudaraku yang menyerupai awan di langit, dengan mata seperti teratai, berdada bidang dan berlengan panjang, Nakula, yang terbaring seperti pohon eboni yang roboh, bangkit."

Sang Yaksha yang puas dengan jawaban ini bertanya kepada Yudhisthira: "Mengapa engkau lebih memilih Nakula daripada Bhima yang sekuat 16.000 gajah? Aku dengar engkau paling menyayangi Bhima. Dan mengapa bukan Arjuna, yang keahliannya dalam menggunakan senjata merupakan benteng perlindunganmu? Beritahu aku mengapa engkau memilih Nakula daripada kedua saudaramu ini."

Yudhishthira menjawab : "Oh Yaksha, dharma adalah satu-satunya perlindungan seseorang, dan bukan Bhima atau Arjuna. Jika seseorang sama sekali tidak memiliki dharma yang baik, maka dia akan musnah. Kunti dan Madri adalah kedua istri ayahku. Aku, putra dari Kunti, dan dia tidak akan terlalu sedih. Agar adil, aku mohon agar putra Madri, Nakula, bisa bangkit hidup kembali." Sang Yaksha puas akan sikap adil Yudhisthira dan membangkitkan seluruh saudara Yudhisthira.

Ternyata Yama, sang Dewa Kematian-lah, yang sebelumnya menjelma dalam bentuk seekor rusa, dan juga menjelma menjadi sang Yaksha agar dia dapat melihat putranya, Yudhisthira dan mengujinya. Dia memeluk Yudhisthira dan memberkatinya.


Read the original English text of this translation text: